Pages

Selasa, 06 Desember 2011

Konsep Penelitian dan Jenis-Jenis Penelitian


KONSEP PENELITIAN DAN JENIS-JENIS PENELITIAN
(Oleh Ahmad Aziz Fanani, S. Pd. I)
A.    Konsep Dasar Penelitian
  1. Konsep adalah istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu. Baley (1982) menyebutnya sebagai persepsi atau abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Contoh : volume, warna, atau belajar.
  2. Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati. Mengubah konsep yang abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur disebut operasionalisasi. Kata kerjanya mengoperasionalisasikan. Contoh : kesejahteraan sebagai konstruk adalah jumlah usia seorang, lapar sebagi konstruk adalah perasan sakit setelah tidak makan selama 24 jam, popularitas sebagai konstruk adalah jumlah pilihan sosiometri yang diterima seorang dari individu yang lain dari kelompoknya.
  3. Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata. Contoh : umur, kepadatan penduduk, jenis kelamin dan agama.
  4. Hipotesis adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih harus diuji kebenarannya. Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep.
  5. Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa. (Iqbal Hasan, 2006:12-13)
Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menela'ah, dan mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya).
Dari pengertian di atas, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu :
  1. ada rasa ingin tahu dari manusia,
  2. ada sesuatu/masalah,
  3. ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah, dan
  4. ada hasilnya, seperti mencapai kebenaran. (Iqbal Hasan, 2006:4)
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu : cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian it menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. (Sugiyono, 2009:2-3)  
     
B.     Jenis-Jenis Penelitian
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan : tujuan, tempat dan tingkat kealamiahan (natural setting) objek yang diteliti.
Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
  1. Penelitian dasar (bassic research) adalah penelitian yang mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung dapat digunakan dalam kurun waktu cukup lama.   
  2. Penelitian pengembangan (research and development) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau produk yang baru didapat dengan tujuan untuk mengurangi kegiatan penelitian dasar dan terapan ketujuan komersial.
  3. Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mempunyai alasan praktis untuk mengharapkan keuntungan, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien.
Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakuan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian murni atau dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Dalam bidang pendidikan, Borg dan Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar dan penelitian terapan, dimana penelitian dasar bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. (Sugiyono, 2009:4-5)   
Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan menjadi 3 yaitu :
  1. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang langsung dilakukan dilapangan atau pada responden dalam kehidupan yang sebenarnya. Penelitian lapangan ini pada hakekatnya merupakan metode untuk menemuan secara spesifik dan realis tentang apa yang sedang terjadi pada suatu saat ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
  2. Penelitian kepustakaan/perpustakaan (library research) adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi. Pada hakekatnya data yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan. Penelitian ini dikatakan juga sebagai penelitian yang membahas data-data sekunder.
  3. Penelitian laboratorium (laboratory research) adalah penelitian yang dilaksakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan. Tujuan dari penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan sosial, ialah untuk mengumpulkan data mengadakan analisa, mengadakan test serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak dari satu gejala sosial dalam suatu masyarakat tertentu. (Mardalis, 2002:28-29)
Berdasarkan tingkat kealamiahan (natural setting), penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang melakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti atau metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.
  2. Metode penelitian survey adalah penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti dan digunakan untuk mendapatan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data. Penelitian survey memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu :
a.       Penelitian penjajakan (eksploratif), penelitian ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan-hubungan baru yang terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks dan juga untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
b.      Penelitian deskriptif, penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
c.       Penelitian evaluatif, penelitian ini digunakan untuk mencari jawaban, sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
d.      Penelitian eksplanatif (penelitian penjelasan), penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data yang sama dan bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secar tertentu.
e.       Penelitian prediksi, penelitian ini digunakan untuk meramalkan keadaan atau fenomena sosial tertentu, seperti pendapat umum mengenai keadaan sosial dan politik.
f.       Penelitian pengembangan sosial, penelitian ini dikembangkan berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2006.
Mardalis. Metode Penelitian  Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2002.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. 2009.
Suharto, dkk. Perekayasaan Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Andi. 2004.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar