BAB V
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan di RSDBI Al-Ikhlas Full Day School Lumajang
Berdasarkan hasil analisis pada bab IV bahwa dalam pengelolaan
tenaga pendidik dan kependidikan di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang yang diawali dengan perencanaan tenaga
pendidik dan kependidikan yaitu perencanaan terhadap pengadaan tenaga pendidik
dan kependidikan. Bahwa pengadaan tenaga pendidik dan kependidikan di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
tahun 2010 ini hanya penambahan pada tenaga pendidik atau dikenal dengan
sebutan guru. Pengadaan tersebut melihat dari kebutuhan RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang yang selalu
membutuhkan tenaga guru setiap tahunnya, sedangkan untuk tenaga kependidikan
untuk tahun ini tidak ada penambahan. Kebutuhan tenaga pendidik ini karena
jumlah siswa yang keluar dengan siswa yang masuk atau diterima lebih banyak
yang masuk. Dalam hal ini suatu perencanaan menjadi penting untuk memenuhi
kebutuhan dari RSDBI Al-Ikhlash Full Day
School Lumajang, bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan
kebutuhan tenaga kerja melalui peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan
pengontrolan, untuk menjalankan rencana organisasi terintegrasi, dengan arus
gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam dan keluar organisasi, yang menjamin
perusahaan untuk memiliki jumlah tenaga kerja yang tepat, diletakkan di tempat
yang tepat dan secara ekonomis menguntungkan.[144]
Sejak berdirinya RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang dalam perencanaan tenaga pendidik dan
kependidikan selalu membutuhkan tenaga baru baik karena kebutuhan penambahan
kelas maupun karena mutasi. Untuk tahun 2010 ini tenaga pendidik membutuhkan empat orang untuk
mengisi kekosongan dikarenakan penambahan kelas dan mutasi. Pemenuhan terhadap kekurangan
tenaga pendidik diperoleh dari eksternal RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang. Proses SDM diawali dengan memperhatikan
faktor strategi dan tujuan organisasi, kemudian menganalisis kebutuhan SDM dan
sumber pengadaan, baik internal maupun eksternal harus dilakukan.[145]
Dalam perencanaan dimulai terlebih dahulu dengan analisis ketenagakerjaan
organisasi pada saat ini, analisis tersebut mencakup dua hal yaitu: analisis
ketersediaan tenaga kerja internal dan eksternal. Sumber internal adalah
tersediaan tenaga kerja yang berasal dari dalam organisasi yang biasanya untuk
mengisi jabatan kosong. Sedangkan eksternal yang berasal dari luar organisasi
untuk memenuhi kebutuhan jumlah pegawai yang diperlukan organisasi.[146]
Sedangkan pergantian struktural di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang selalu
terjadi pergantian sesuai dengan jabatannya yaitu jika kepala sekolah
pergantiannya 4 tahun sekali, wakil kepala sekolah 2 tahun sekali, kemudian
koodinator jenjang itu juga pergantiannya 2 tahun sekali, wali kelas tiap
tahun, dan pemenuhan ini didapat dari internal RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang.
B. Pengorganisasian
Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
1. Rekrutmen
Analisis di bab sebelumnya bahwa dalam
tahapan perekrutan tenaga pendidik untuk tahun 2010 untuk kebutuhan tenaga
pendidik yang diperoleh dari eksternal sekolah melalui pelamar langsung, getok
tular atau informasi lewat kerabat dekat serta melalui pengumuman yang
disebarkan lewat media. Sedangkan untuk tahun 2010 ini perekrutan direkrut dari
pelamar langsung, karena sudah terlalu banyak yang melamar. Setelah menyeleksi
pelamar langkah selanjutnya dalam perekrutan adalah pemrosesan informasi dari
sekolah kepada pelamar. Jika dari pelamar yang masuk sudah sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh sekolah maka pihak sekolah melakukan pemanggilan terhadap
pelamar yang masuk. Pemberitahuan itu dilakukan pihak sekolah melalui telpon
dan surat yang ditujukan pada pelamar yang akan direkrut untuk mengikuti
seleksi penemerimaan calon pegawai. Hal ini sesuai dengan pengertian dari
rekrutmen tersebut yaitu suatu proses mencari, mengadakan, menemukan dan
menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.[147]
Sedangkan dalam pergantian sruktural di
RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
yaitu dengan kepala sekolah merekomendasikan
tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan jabatan kepada lembaga pendidikan di
Yayasan Al-Ikhlash. Hal ini ada dua sumber rekrutmen yaitu internal yang
berasal dari karyawan di perusahaan sekarang dan eksternal berasal dari luar
perusahaan. Sumber internal melalui kebijakan dari dalam perusahaan berupa
promosi, rotasi pekerjaan, transfer dan pengkaryaan kembali karyawan. Sedangkan
metode internal dapat dilakukan penawaran terbuka untuk suatu jabatan tertentu,
persediaan, rekomendasi dari karyawan. Pada metode eksternal pelamar mendatangi
langsung bagian rekrutmen, berupa surat lamaran yang dikirim langsung ke
perusahaan, melalui iklan, agen penempatan kerja, lembaga pendidikan dan
pelatihan, organisasi profesi, serikat kerja, perguruan tinggi, open house, dan konsultan manajemen.[148]
Pada tenaga pendidik dan kependidikan di
RSDBI Al-Ikhlash Full Day School
Lumajang untuk tahun 2010 ini bahwa untuk perekrutan tenaga pendidik dilakukan
hanya dengan merekrut dari pelamar yang masuk. Hal ini tidak berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya tapi yang membedakan tidak melalui media atau pengumuman
hanya melalui pemanggilan langsung lewat telpon dan surat. Sedangkan melalui iklan,
agen penempatan kerja, lembaga pendidikan dan pelatihan, organisasi profesi,
serikat kerja, perguruan tinggi, open
house, dan konsultan manajemen tidak dilakukan dikarenakan pelamar yang
masuk sudah memenuhi kebutuhan yang ada.
2. Seleksi
Analisis pada bab sebelumnya bahwa seleksi
di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
untuk mendapatkan kualitas guru yang baik, hal ini sesuai dengan pernyataan
bahwa proses seleksi ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam keseluruhan proses manajemen sumber
daya manusia. Dengan proses seleksi yang terdiri dari berbagai langkah spesifik
yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang diterima dan ditolak.[149]
Dari analisis bab IV bahwa pelamar yang
dipanggil yaitu untuk mengikuti tes seleksi, maka mereka diharuskan mengikuti
prosedur yang ada di RSDBI Al-Ikhlash Full
Day School Lumajang. Tahun 2010 ini, seleksi dilaksanakan pada tanggal 24
April 2010 untuk formasi tenaga pendidik yang berjumlah empat orang. Pelamar
mengikuti tes seleksi yang diawali dengan tes tulis, wawancara, aplikasi komputer
dan tes mengajar. Dalam seleksi tenaga pendidik dan kependidikan tidak berbeda
dengan tahun sebelumnya. Untuk seleksi tenaga pendidik dan kependidikan yang
membedakan adalah tes mengajar yang hanya dilakukan untuk seleksi tenaga
pendidik sedangkan tenaga kependidikan tidak ada. Seleksi diawali dari tes
tulis, wawancara, aplikasi komputer dan tes mengajar bagi tenaga pendidik.
Untuk wawancara dimulai tentang kepribadian, agama, bahasa inggris dan bahasa
arab, baca Al-qur’an, mengaji, dan loyalitas. Setelah seleksi dilaksanakan,
maka pihak sekolah memberi penilaian terhadap kelulusan, sedangkan yang memberi
putusan terhadap seleksi adalah pihak lembaga yang berwenang adalah Al-Ikhlash
dengan usulan dari pihak sekolah melalui kepala sekolah.
Dalam proses seleksi yang dilakukan
RSDBI Al-Ikhlash Full Day School
Lumajang sudah sesuai dengan prosedur yang dimulai dengan penyaringan para
pelamar, tes, wawancara awal, evaluasi latar belakang dan referensi, wawancara
mendalam, tes kesehatan atau fisik, dan pengambilan keputusan manajemen.[150]
Dimulai dari penyaringan pelamar lalu dilakukan tes dimulai dari tes tulis, tes
mengajar dan aplikasi komputer, kemudian wawancara yang tidak dibedakan antara
wawancara awal dan mendalam, sedangkan untuk evaluasi latar belakang dan
referensi itu langsung pada tes mengajarnya kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan keputusan dengan merekomendasikan nilai hasil seleksi yang
dilakukan kepala sekolah kepada lembaga pendidikan di yayasan Al-Ikhlash. Untuk
tes kesehatan dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tersebut belum ada,
jadi menurut peneliti perlu penambahan untuk tes kesehatan sebagai jaminan
bahwa pelamar yang akan diterima tersebut sehat.
3. Penempatan
Pegawai
Dalam hasil analisis yang ada di bab IV
bahwa setelah pelamar dinyatakan lulus tes seleksi, langkah selanjutnya adalah
penempatan pegawai. Tahun 2010 ini, hanya membutuhkan tenaga pendidik saja,
sedangkan tenaga kependidikan sudah terpenuhi. Tenaga pendidik yang baru lulus
mengikuti seleksi ini akan menandatangi kontrak kerja selama tiga bulan sebagai
masa percobaan atau dikenal dengan masa magang. Jika lulus dari masa magang
tersebut maka akan diangkat menjadi calon pegawai tetap. Masa calon pegawai
tetap selama satu tahun dan jika dinyatakan lulus maka akan diangkat menjadi
pegawai tetap.
Di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang tahun 2010 untuk masa tiga bulan sebagai
masa magang maka tidak dibebankan tugas mengajar hanya sebatas masa observasi
dan orientasi kelas, dan membuat laporan ditiap bulannya. Jadi dalam masa
magang yang dilakukan hanya sebatas observasi, orientasi pekerjaan yang akan
dikerjakan. Mereka pun dijadwalkan untuk observasi dan orientasi bagi pendidik,
ia diperkenalkan dengan murid-murid yang ada, mengamati guru yang sedang
mengajar, serta menjalankan tugas pendidik untuk membuat RPP. Sedangkan untuk
tenaga kependidikan yaitu tenaga administrasi dan perpustakaan pun sama, mereka
untuk masa magang tidak diberi beban pekerjaan yang berat masih sebatas
orientasi dan observasi. Mereka langsung ditangani oleh waka-wakanya. Untuk
tenaga perpustakaan pun, orientasinya pada koordinator perpustakaan tapi
sekarang sudah dipegang sendiri.
Sedangkan pada masa calon pegawai yang
waktunya satu tahun tersebut sudah harus mengerjakan tugas guru atau
pekerjaannya yang sesungguhnya, sama halnya dengan tenaga kependidikan. Tahapan
dalam penempatan ini yang diawali dengan masa magang tiga bulan kemudian
dilanjutkan masa satu tahun untuk calon pegawai tetap dan selanjutnya adalah
pegawai tetap itu pun jika lulus. Hal ini dilakukan bagi tenaga pendidik yang
baru diterima di RSDBI Al-Ikhlash Full
Day School Lumajang yang sesuai dengan pendapat Ikke Kusdyah Rachmawati bahwa
karyawan baru biasanya akan mengalami masa orientasi dan sosialisasi pada
pekerjaan dan lingkungan baru.[151]
Sedangkan dari hasil wawancara untuk
penempatan struktural yang baru karena tidak banyak disinggung karena untuk
struktural di sekolah tidak serumit di perusahaan. Karena tugas utama dari
tenaga pendidik adalah mendidik dan mengajar, sedangkan untuk tugas secara
struktural sebagai organisasi saja. Hal itu pun dilihat dari pengalaman tenaga
pendidik tersebut layak atau tidak untuk menjabat dalam struktural di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang.
Menurut Siagiaan menekankan bahwa
penempatan tidak hanya berlaku bagi para pegawai baru, akan tetapi berlaku pula
bagi para pegawai lama yang mengalami alih tugas dan mutasi.[152]
Di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School
Lumajang bahwa untuk menjabat struktural yang baru tidak mengalami alih dan
mutasi, karena tugas untuk tenaga pendidik adalah mengajar dan mendidik
sedangkan untuk mutasi yang dimaksudkan di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang adalah keluar
dari sekolah tersebut.
C. Penggerakan
Tenaga Pendidik Dan Kependidikan di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
1. Pelatihan
dan pengembangan
Di bab IV paparan data bahwa pelatihan
dan pengembangan untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan RSDBI Al-Ikhlash
Full Day School Lumajang lebih
mengutamakan pada tenaga pendidiknya disebabkan selain jumlah tenaga
pendidiknya lebih banyak dan juga untuk mendidik anak-anak agar lebih
bervariasi. Sedangkan untuk pelatihan bagi tenaga kependidikan tersebut
disesuaikan dengan permintaan atau undangan dari luar. Di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang dalam mengadakan
pelatihan bekerja sama dengan KPI, atau mengirim delegasi untuk mengikuti
pelatihan. Sedangkan untuk tahun 2010 ini masih tahap rencana yang belum
dilaksanakan. Pelatihan yang biasanya rutin dilakukan oleh RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang tersebut
disesuaikan kebutuhan serta untuk penyegaran bagi tenaga pendidiknya. Biasanya setiap
pelatihan yang diselenggarakan oleh RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang di waktu liburan semester atau tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Setelah diadakannya pelatihan maka dari
pihak KPI akan mengevaluasi hasil yang didapat waktu pelatihan.
Selanjutnya yang merupakan pengembangan
juga adalah pembinaan bagi semua tenaga yang ada di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang tidak
terkecuali bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Dengan pembinaan bisa
diharapkan untuk mempertahankan kualitas yang sudah ada dan bisa lebih
ditingkatkan. Untuk tahun 2010, pembinaan terus dilakukan dan itu sebagai
budaya dalam RSDBI Al-Ikhlash Full Day
School Lumajang, bahwa setiap hari Sabtu yang rutin dilakukan tenaga
pendidik dan kependidikan diawali dengan mengaji bersama, lalu dilanjutkan
dengan qiro’ati, pembinaan bahasa asing, dan mengevaluasi setiap kegiatan
belajar mengajar satu Minggu sebelum, dan untuk merencanakan kegiatan belajar
mengajar atau mengumpulkan RPP. Pembinaan tersebut dilakukan dengan tutor
sebaya atau mengundang pihak lembaga pendidikan dari yayasan Al-Ikhlash sebagai
pemateri. Dilakukannya pembinaan agar meningkatkan kemampuan bahasa asing baik
bahasa Inggris maupun Bahasa Arab sehingga dapat berkomunikasi secara aktif.
Tidak hanya pada kemampuan bahasa, tapi juga kemampuan membaca Al-Qur’an agar
lebih baik, serta melakukan diskusi dalam menghadapi jika ada kendala dalam
kegiatan belajar mengajar atau kesulitan dalam interaksi dengan peserta didik
maupun dengan tenaga pendidik lainnya.
Bentuk pelatihan dan pengembangan
dalam suatu organisasi tersebut, itu disesuaikan dengan kebutuhan dari
organisasi itu sendiri. Hal ini sesuai bahwa pelatihan membantu karyawan dalam
memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan
ketrampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha
mencapai tujuan. Sedangkan untuk pengembangan dimaksudkan sebagai usaha dari
pimpinan untuk menambah keahlian kerja tiap karyawan sehingga di dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dapat lebih efisien dan produktif.[153]
Serta sesuai juga untuk sasaran dalam pelatihan dan pengembangan sebagai
berikut: 1) Meningkatkan produktivitas kerja, 2) Meningkatkan mutu kerja, 3)
Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM, 4) Meningkatkan moral kerja, 5)
Menjaga kesehatan dan keselamatan, 6) Menunjang pertumbuhan pribadi.[154]
Pelatihan dan pengembangan dilakukan RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
sudah sesuai, mulai dari meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan mutu
kerja, meningkatkan moral kerja, menunjang pertumbuhan pribadi sedangkan
menurut peneliti pada meningkatkan ketepatan dalam perencanaan pada kegiatan
belajar mengajar dan untuk sasaran menjaga kesehatan dan keselamatan tersebut
belum perlu karena di sekolah ini bukan perusahaan yang membahayakan bagi
pekerjanya. Dalam langkah-langkahnya sesuai dengan langkah-langkah pelatihan
dan pengembangan yang diawali mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, tujuan
pelatihan dan pengembangan, merencanakan dan mengembangkan program dan
pelatihan dan pengembangan, implementasi program, serta evaluasi dan
monitoring.[155]
2. Kompensasi
Dari paparan data di bab IV bahwa
kompensasi yang diberikan kepada tenaga pendidik dan kependidikan di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
itu berasal dari lembaga Al-Ikhlash langsung. Jadi pihak sekolah pun tidak ikut
campur dalam hal kompensasi. Dari penjelasan dari pihak tenaga pendidik dan
kependidikan bahwa ada perbedaan antara tenaga yang masih magang dan masih
capeg itu hanya mendapatkan. Sedangkan untuk pegawai tetap, ia akan mendapatkan
gaji pokok dan tunjangan fungsional, serta bagi yang menjabat struktural akan
mendapat tunjangan struktural. Selain itu juga jika ada kelebihan jam mengajar
atau mengajar ekstrakurikuler. Serta ada penghargaan bagi tenaga pendidik
terbaik dan juga yang sifatnya darurat yaitu tunjangan untuk melahirkan,
menikah, sakit dan keluarga meninggal. Untuk setiap dua tahun sekali akan ada kenaikan gaji pokok 20 persen,
sedangkan tunjangan fungsional itu kenaikannya setiap tahun sedangkan jumlahnya
dilihat dari kemampuan antara pemasukan dan pengeluaran sekolah.
Kompensasi yang dilakukan oleh RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
sudah sesuai dengan kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung,
pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk
memotivasi karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang
semakin tinggi.[156]
D. Pengendalian
Mutu Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Di RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
Dalam analisis bab IV bahwa di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang untuk
setiap tenaga pendidik kependidikan memiliki kendali mutu yang berupa Daftar
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) itu sebagai kendalinya. Dengan DP3 diharapkan
kinerjanya akan terus dikontrol, jika tidak memenuhi syarat maka tidak akan
mendapatkan kenaikan gaji. Kendali mutu tersebut langsung ditangani oleh kepala
sekolah sebagai penilai kinerja dari tenaga pendidik dan kependidikan di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang.
Sedangkan secara struktur harus melalui manajemen
terkecil yaitu mitra dan wali kelas, kemudian jika belum bisa diatasi maka ada
koordinator jenjang (konjen), baru ke wakil kepala sekolah, lalu kepala sekolah
itu untuk mutu proses belajar mengajar, tetapi untuk persoalan-persoalan siswa
dan sebagainya itu sama hampir sama dengan itu, dari wali kelas dan mitra, wali
kelas dan mitra tidak sanggup menangani maka naik ke koordinator jenjang, koordinator
jenjang kemudian wakil kepala sekolah koordinasi dengan training center atau bimbingan konseling dan yang terakhir adalah
kepala sekolah.
Hal ini sesuai dengan pengertian dari pengendalian
bahwa proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih
lanjut.[157]
Sedangkan unsur-unsurnya yaitu: 1) adanya proses dalam menetapkan pekerjaan
yang telah dan akan dikerjakan, 2) sebagai alat untuk menyuruh orang bekerja menuju
sasaran-sasaran yang ingin dicapai, 3) memonitor, menilai, dan mengoreksi
pelaksanaan pekerjaan, 4) menghindarkan dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan
atau penyalahgunaan, 5) mengukur tingkat efektivitas dan efisiensi kerja. [158]
Untuk meningkatkan mutu di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
selalu mengutamakan pada pelanggan yaitu peserta didik. Seperti yang dipaparkan
pada bab IV, setiap keputusan berdasarkan permintaan dari peserta didik.
Sedangkan dalam pencegahan masalah dari manajemen terkecil yaitu wali kelas dan
mitra, dan untuk manajemen atas atau kepala sekolah jika tidak bisa ditangani
oleh mitra dan wali kelas, koordinator jenjang, wakil kepala sekolah, itu untuk
proses belajar mengajar. Serta untuk penanganan siswa sama penyelesaiannya tapi
melibatkan bagian Bimbingan Konseling (BK). Seperti yang dijelaskan oleh Edward
Sallis bahwa sebuah organisasi itu mempunyai mutu, sedangkan di RSDBI
Al-Ikhlash Full Day School Lumajang
bisa dikatakan bermutu.
Pengendalian mutu terhadap tenaga pendidik
dan kependidikan dimulai dari perencanaan sampai pada tahap penggerakan.
Perencanaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang berdasarkan pada analisis
terhadap tenaga pendidik yang ada. Penambahan ini agar mendapatkan tenaga
pendidik yang berkualitas tidak pada bidang tertentu saja misalnya tahun ini
diharapkan bisa memperoleh guru matematika tetapi bisa match and sains. Setelah perencanaan tersebut langkah berikutnya
adalah pengorganisasian yang terdiri dari rekrutmen, seleksi dan penempatan.
Pihak RSDBI Al-Ikhlash Full Day School
Lumajang mengusulkan tenaga pendidik yang sesuai dengan pesyaratan yang
diajukan, kemudian diseleksi melalui berbagai tahapan, setelah lulus pun baru
penempatan dengan melalui beberapa periode. Untuk menjaga kualitas tenaga yang
baru direkrut maupun yang ada dilakukan dengan pelatihan dan pengembangan,
serta untuk memotivasinya dengan kompensasi yang diberikan.
Untuk RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang sendiri, masih menggunakan
akreditasi pada Sekolah Standar Nasional (SSN) yang mempunyai nilai A sebab
mulai tahun ajaran 2010/2011 ini diberlakukannya RSDBI Al-Ikhlash Full Day School Lumajang.
[144] Meldona, Manajemen Sumber Daya
Manusia Perspektif Integratif (Malang: UIN-Malang Press, 2009), 85.
[145] Ikke Kusdyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta;
ANDI, 2008), 70.
[146] Ibid. 74-75.
[147] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber
Daya Manusia (Jakarta; Kencana, 2009), 45.
[148] Ibid., 141-147.
[149] Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. 16 (Jakarta; Bumi Aksara, 2008), 131.
[150] Ikke Kusdyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta;
ANDI, 2008), 100.
[151] Ikke Kusdyah Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta;
ANDI, 2008), 109.
[152] Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. 16 (Jakarta; Bumi Aksara, 2008), 169.
[153] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta;
Kencana, 2009), 66-67.
[154] Ibid. 74-75.
[155] Ikke Kusdyah Rachmawati, Manajemen
Sumber Daya Manusia (Yogyakarta; ANDI, 2008), 112.
[156] Meldona, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif (Malang:
UIN-Malang Press, 2009), 295.
[157] Husaini Usman, Manajemen: Teori,
Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 503.
[158] Marno, dan Triyo Supriyatno, Manajemen
dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Bandung: Refika Aditama, 2008), 24-25.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar